Dalam legenda orang
Jerman, disebutkan ada sejenis peri air bernama Ondine yang jatuh cinta kepada
seorang ksatria. Suatu ketika Ondine menemukan ksatria tersebut selingkuh. Dia
menjadi sangat marah dan mengutuk sang ksatria. Ondine berkata,”Kau berjanji untuk setia mencintaiku
dengan setiap hembusan napasmu (waking breath), dan kini aku menagih janjimu
tersebut. Selama kau terjaga kau masih memiliki napasmu, namun saat kau
tertidur, napasmu akan aku ambil dan kau akan mati.”
Konsekuensinya, sang
ksatria harus terus “ingat bernapas” dan dia tak boleh tidur jika dia tidak
ingin mati lemas, namun pada akhirnya dia akan mati kecapaian (karena tidak
tidur).
Ada sebagian orang menderita
penyakit yang disebut Ondine’s curse (kutukan Ondine), yakni fungsi pernapasan
autonom tidak bekerja yang biasanya disebabkan oleh kerusakan brainstem karena
poliomyelitis, kecelakaan saat pembedahan medula spinalis, atau karena kelainan
bawaan genetik (kongenital). Korban dari Ondine’s curse harus terus “ingat bernapas”
dan tak dapat tidur tanpa bantuan ventilator mekanik.
Lukisan Ondine oleh John William Waterhouse (1849 - 1917)
Syukurilah setiap hirupan
dan hembusan napas yang Allah berikan kepada kita meski rasa syukur kita tak
akan pernah mampu menandingi nikmat yang Allah berikan kepada kita karena
nikmat terbesar hanya bisa kita rasakan saat kita kehilangan (dicabut) nikmat
tersebut.
Sumber: Saladin - Anatomy &
Physiology - The Unity of Form and Function, 3rd edition.
No comments:
Post a Comment